Ada empat hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun konstruksi media promosi dengan menggunakan billboard. Keempat hal penting itu, yakni penyelidikan kekuatan tanah, kekuatan konstruksi, design konstruksi, serta pengawasan dan perawatan konstruksi.
Hal tersebut dipaparkan Kataresada Ketaren dari Universitas Simalungun dan Albert Simbolon dari PT RDPC ketika tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional III Himpunan Ahli Struktur Tahan Angin dan Gempa (HASTAG) di Gedung Uniland, Jalan MT Haryono Medan, Senin sore (16/4/2012).
Untuk penyelidikan kekuatan tanah, kata Kataresada, kekuatan tanah sangat berpengaruh pada kontruksi yang akan dibangun, karena tanah adalah tempat tumpuan pondasi kontruksi yang secara langsung memikul semua beban yang berada di atasnya.
“Jadi penyelidikan tanah tidak bisa diabaikan begitu saja atau berdasarkan pengalaman semata. Karena kekuatan daya dukung tanah yang berbeda terutama jika tidak ada catatan yang cukup memadai pada lokasi tersebut,” ujarnya.
Soal kekuatan konstruksi, ujarnya mencakup empat bagian, yakni konstruksi baja rangka billboard, konstruksi baja tiang penopang billboard, konstruksi baja pelat dasar (baseplate) dan angkur dan konstruksi beton bertulang.
“Baja rangka billboard harus benar-benar merupakan hasil dari perhitungan teknik. Konstruksi baja tiang penopang billboard harus memperhatikan rasio tegangan baja yang terjadi pada kolom dan kontrol lendutan ijin pada billboard baik vertikal maupun horizontal,” jelasnya.
Sedangkan konstruksi baja pelat dasar harus memperhatikan ukuran dan tebal baseplate serta ukuran dan kedalaman angkur, kemudian konstruksi beton bertulang harus memenuhi standard yang diwajibkan, mulai dari bahan beton, komposisi adukan sampai baja untuk pondasi baik kekuatan maupun dimensinya.
Hal penting ketiga jelas, Albert Simbolon, adalah design kontruksi yang dibuat harus memperhatikan letak konstruksi, tinggi minimum dan batas maksimum yang diperbolehkan dan jaringan-lain yang bersinggungan atau yang ada di dekatnya, misalnya PLN dan Telkom.
Sementara hal keempat yang juga tak kalah penting adalah pengawasan dan perawatan kontruksi yang sangat diperlukan, terutama pada saat pembangunan konstruksi. Dengan demikian, tidak terjadi penyimpangan dalam penggunakan bahan yang diwajibkan dan teknis pembangunan yang tetap mengedepankan kepentingan umum.
Sedangkan untuk perawatan, pihak perusahaan wajib melakukan perawatan secara berkala dan kontiyu selama kontruksi tersebut masih berdiri. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan sehingga dapat dideteksi sedini mungkin. Jika terjadi kerusakan pada konstruksi dapat segera di ambil tindakan untuk segera diperbaiki.
“Banyak kejadian tentang robohnya papan reklame pada saat hujan deras dan angin kencang dimana banyak diantaranya terjadi di pinggir jalan yang ramai sehingga dapat mengakibatkan korban, juga hal ini dapat menghambat arus lalu lintas di tempat tersebut, baik karena jalan yang terhalang ataupun karena pengendara yang melambat untuk melihat kejadian itu,” katanya.
Selain soal konstruksi billboard, seminar juga menghadirkan pembicara dan topik beragam lainnya. Ketua HASTAG, Semangat Surbakti didampingi Panitia Herri Suryadi Samosir dan pengurus HASTAG seperti Daniel R Teruna, Patar M Pasaribu, Limantoba, Martono Anggusti, Fuad Halimoen dan Anthonu Tantono.
Diharapkan pelaksanaan seminar ini semakin menambah pemahaman masyarakat, khususnya para stakeholder dalam struktur tahan angin dan gempa dalam melaksanaan suatu pekerjaan konstruksi.
Sumber : http://www.medanmagazine.com/pengusaha-billboard-harus-perhatikan-konstruksi-reklame/
No comments:
Post a Comment
CS : 0822 9866 8082 PIN : 323A200A